Sebuah kisah nyata dari seorang Ummahat yang dulunya beragama nasrani, kemudian terjatuh dalam kesyirikan dan akhirnya mengenal dakwah tauhid. Semoga menjadi pelajaran bagi kaum muslimin…
Beliau memiliki akun di Fb dan Beliau telah mengrimkan kisah ini dan memberi izin untuk mempublikasikan cerita ini.
Berikut Ini adalah kisah beliau sebagaimana yang dimuat dalam catatan Fb Al-Akh Nugraha Al-Banjary...
Pada tahun 2001, hidup kami dilanda kesusahan. Saudara tidak ada yang mau memberikan bantuan, sehingga akhirnya kami berkenalan dengan seorang teman kemudian dia mengenalkan kami kepada seorang paranormal. Memang paranormal itu sedikit membantu tapi makin lama hidup kami semakin mendekati jurang kehancuran. Anak ana sering kerasukan, ana dan suami selalu bertengkar gara-gara hal sepele. Situasi semakin memanas, ketika ana hampir “dikerjai” sang dukun. Ketika suami tau akan hal itu dia marah dan mendepak sang dukun dari kehidupan kami. Tapi anak kami tak juga sembuh, tiap jam 11 malam di saat mata mengantuk, dia selalu menjerit, meraung dan tatapan matanya kosong seperti tak kenal orangtuanya. Dia sering membenturkan kepalanya ketembok, mencakar wajahnya hingga luka-luka, sungguh hati kami hancur.
Kejadian itu berlangsung hingga 1 bulan dan berlangsung setiap jam 11 malam sampai jam 5 pagi tapi suami ana kemudian kembali mencari solusi ke paranormal. Memang anak kami sembuh, hanya saja suami ana menggila menghamburkan uang dengan membeli jimat-jimat sampai jutaan rupiah dengan harapan dapat menghasilakn berlipat-lipat dan Qodarullah memang terjadi.
Penghasilan melonjak hingga ratusan juta tiap bulan hingga kami dapat membeli mobil dan barang mewah lainnya. Kegilaan kami makin menjadi kami selalu rajin mengikuti upacara-upacara ritual yg di lakukan dukun itu. Beberapa lokasi yang pernah kami datangi diantaranya kuburan-kuburan yang tereltak di dekat keraton Ciamis, Suralaya, Panjalu, Pamijahan, Kampung Naga, Gunung Kidul, Makam Mbah Moyang ana... (pangeran jayakarta).
Pada saat itu kami kebanjiran order tapi kejadian tidak berlangsung lama, karena dukun tersebut ternyata tertarik dengan ana. Hatinya jadi kacau, dia ingin merebut ana dari suami,dan ramalannya selalu salah pada saat itu ana sedang hamil anak ke 4. Harta kami satu persatu habis terkuras sampai handphone yang murahpun akhirnya harus dijual. Padahal kami butuh biaya untuk melahirkandan tidak hanya itu 4 buah motor kami yang digunakan untuk operasional kerja raib dibawa lari orang padahal yg 2 unit belum selesai kreditnya. Kami tidak sanggup membayar dan akhirnya dikejar-kejar penagih hutang akhirnya kami lari,sembunyi di daerah Bekasi.
Hidup dalam ketakutan, jadi buronan, takut ketahuan, hidup kami benar-benar hancur tidak mempunyai apa-apa. Suami ana stress, marah-marah terus. Di dalam kesedihan ana yg tiap hari menangis, ana terus memohon agar diberi jalan. Ana telah bertaubat, seumur hidup akan membenci yg namanya ''DUKUN'', sekalipun dia itu kuncen keturunan raja...
Dalam kegelisahan ana, ana diajak ke suatu majelis ilmu. Alhamdulillah ana diberi hidayah, baru satu kali datang ana lagsung terima dakwah tauhid. Bubar dari majelis ana bercerita ke ustadz tersebut perihal masalah yang kami alami. Ana ceritakan bahwa masih banyak jimat disimpan di rumah kami. Ustadz tersebut menasehatkan agar ana menasehati dan menyampaikan ke suami secara baik-baik apabila dia sudah mengerti dan mau membuang semua jimat tersebut maka ustadz tersebut siap datang ke rumah ana untuk membakar jimat yang kami punyai juga untuk meruqyah anak kami yang sakit. Karena menurut ustadz tersebut, jin dari dukun itu kemungkinan masih mengikuti kami karena jimatnya masih di simpan. Maka ana minta no hp ustd tersebut.
Begitu pulang, ana sampaikan kepada suami, suami ana tidak terima, karena merasa dia membeli barang-barang itu dgn harga yg mahal. Ana gak sanggup menjawab, maka ana telpon ustadz tersebut agar bias memberikan solusi untuk menjawab bantahan dari suami.
Dua bulan kami bertengkar masalah itu dan tiba di puncaknya ketika kami benar-benar fakir, suami ana minta nomor telpon ustadz tersebut. Alangkah senang hati ana saat itu, ustadz tersebut datang kepada kami, beliau membakar semua jimat yg nilainya jutaan rupiah tersebut. Kemudian suami ana minta secara pribadi kepada ustadz untuk membuka hati kami yg lama beku.
Beliau mengajarkan tauhid sampai mantap, kemudian ana di ajarkan bekam dan yang jadi prrcobaan adalah suami ana. Akhirnya ana mahir dalam berbekam dan refleksi. Untuk sementara ana menjadikan bekam sebagai profesi,untuk menambah penghasilan.kami berkali-kali kami dinasihati utk tawakkal dalam perjalanan taubat kami.
Kemudian Allah kembali menguji keimanan kami, kami kembali susah sampai hampir diusir dari rumah kontrakan lantaran tidak bisa bayar. Kami juga kelaparan, pernah seharian tidak ketemu nasi hanya bubur sagu yg anak-anak makan. Tapi kami berusaha bertahan dan tidak mau terlibat kembali dengan dukun , banyak lagi kejadian-kejadian yang membuat kami hampir patah semangat. tapi Alhamdulillah setelah 2 tahun suami ana kembali mendapat proyek, murni dari hasil berdoa dan berharap.
Kami tidak akan lupa janji kami kepada Allah, akan bersyukur hanya kepadaNya, datang ke majelis ilmu syar'i. Iman kami semakin di kuatkan harta kami yg hilang kini dikembalikan sedikit demi sdikit. Alhamdulillah skarang bisa bawa anak-anak ke kajian dengan mobil kami,walaupun tidak semewah dulu tapi kami bersyukur, bayangkan apabila kami mati dalam keadaan syirik.
Dan bekam kini tidak ana jadikan profesi, bagi teman yang membutuhkan bantuan, ana layani dengan gratis, karena ana sdh dpt rezeki yang sangat cukup dari Allah lewat suami dan ana tidak ingin usaha ana hijrah dari agama kristen ke islam jadi sia-sia krn kesyirikan.
Semoga tulisan ini dapat menjadikan pelajaran yang berharga,bagi para mantan pelaku syirik dan yang masih melakukannya
wallahu a'lam.
Sumber:
http://www.facebook.com/home.php#!/note.php?note_id=181855395185421&id=100001597591107
Dengan beberapa perubahan